
Sang klien tak habis pikir mengapa suaminya melakukan hal
semacam itu. Padahal, selama mereka berkeluarga hubungan suami istrinya tak
pernah bermasalah.
Usut punya usut, suami sang klien coba-coba 'jajan' lantaran
diajak oleh beberapa kawannya.
"Nah, ini yang menjadi salah satu alasan kenapa para
suami suka 'jajan' di luar," kata Witrin yang juga Psikolog asal
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Pengalaman berbeda dialami Hendrawan. Pria berusia 39 tahun
itu mengaku ketagihan dengan prilaku isengnya yang suka kelayapan ke dunia
esek-esek. Padahal sejak lama dirinya ingin agar kebiasaannya ini tidak terus
berlanjut.
Bagi Hendrawan, seks ibarat candu. Karena sejak masih duduk
di bangku kuliah dirinya sudah sering berganti pasangan dan bermain seks.
Parahnya, ketika sudah berkeluarga, hal tersebut tidak kunjung berkesudahan.
Pria asal Soreang, Kab Bandung ini mengatakan jika bicara
soal kecantikan, istrinya tidak kurang sama sekali. Akan tetapi, perasaan
selalu ingin mencoba 'barang baru' senantiasa selalu mengganggu pikirannya.
Menurutnya, jika sudah datang 'pikiran kotor' tidak banyak
yang bisa dilakukannya, kecuali melancong ke sejumlah titik prostitusi yang ada
di Kota Bandung. Dengan merogoh kocek sebesar Rp300.000-400.000 dia bisa
memuaskan nafsu seks.
Dalam sebulan dirinya bisa dua kali mendatangi tempat
terlarang. Bukan apa-apa, dalam hal ini, selain ketagihan peribahasa 'rumput
tetangga lebih hijau dari halaman sendiri' nampaknya memang berlaku. Karena
dirinya selalu penasaran dengan permainan seks perempuan yang ada di kawasan
prostitusi.
"Tidak mesti selalu berhubungan badan sih. Terkadang
pijit plus-plus," ujarnya.
Bercinta dengan pemandu lagu, tambahnya, juga tidak kalah
serunya. Karena tidak sedikit yang
'nyambi'.
Hendrawan pernah mengalami peristiwa yang membuatnya kaget.
Suatu waktu, dia tertangkap basah karena bukti pembayaran saat ke tempat
karaoke tersimpan di dalam saku dan belum sempat dibuang.
Waktu itu, katanya, terjadi keributan besar bahkan sang
istri sampai meminta cerai. Dia berjanji
tidak akan mengulanginya. Namun, dia tidak kunjung kapok. Dia masih
tetap suka 'jajan' secara diam-diam.
Menurut Witrin, dilihat dari kaca mata psikologi, perilaku
suami-suami suka ‘jajan’ terjadi dikarenakan berbagai alasan. Pria bisa saja
memiliki masalah seks dengan pasangannya. Ada juga alasan lain yaitu
dikarenakan pria memiliki nafsu yang menggebu.
Witrin menjelaskan pada dasarnya pria melakukan hal tersebut
lantaran impuls atau dorongan naluriah yang dimiliki. Impuls tersebut
disebabkan oleh faktor lingkungan yang mendukung pria terdorong berkunjung ke
'rumput tetangga'.
"Masalahnya suami-suami ini tidak bisa menahan
impulsnya sendiri, meskipun misalnya istri di rumah jauh lebih cantik,"
katanya.
Perilaku penasaran dan ingin mencoba mencicipi 'rumput' lain
memang kerap terbersit di benak kaum pria. Bahkan sebetulnya, sikap ini tidak
hanya terjadi di kalangan pasangan yang sudah berumah tangga. Pasangan yang
masih dalam hubungan pacaran pun, dari pihak pria kerap dilanda godaan untuk
iseng mencari perhatian perempuan lain.
Witrin mengatakan, bicara gangguan seksual dalam artian
hubungan intim yang bermasalah, pertanyaan yang muncul adalah kenapa pria lebih
menikmati seks bukan dengan istrinya? Menurutnya, ini bisa terjadi salah
satunya dikarenakan hubungan seks dijadikan sebagai pembuktian kejantanan
seseorang.
Sehingga, katanya,
ada momen ketika hubungan istri tidak bisa memuaskan suami, masalah
tersebut bakal menjadi beban.
"Bahkan bisa saja ada suami yang ketika berhubungan
dengan istrinya selalu 'kalah', tetapi
dengan perempuan lain tidak," paparnya.
Mira D. Amir, Psikolog LPT Universitas Indonesia menambahkan
perilaku ‘jajan’ yang biasa dilakukan kalangan suami akan berdampak terhadap
keutuhan rumah tangga. Dia mengatakan permasalahan seks bisa disebut sebagai
candu yang dimiliki manusia.
Namun, jika hal tersebut terjadi pada kalangan yang sudah
berkeluarga, potensi keretakan hubungan atau perceraian bisa timbul secara
tiba-tiba. Tingkat kepuasan sebuah pernikahan akan hilang dan luluh lantah.
“Yang akan menjadi korban tentu saja pada anak. Mereka akan
kecewa jika sang ayah memiliki kebiasaan yang tidak patut dicontoh,” ujarnya.
Sumber : http://lifestyle.bisnis.com/read/20140215/236/203471/mengapa-suami-selingkuh-meski-punya-istri-cantik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar